PENGUMUMAN

SMA Muhammadiyah Borobudur Menerima Pendaftaran Peserta Didik Baru Tahun Pelajaran 2023/2024

Alamat Kami

JL. Sudirman, Borobudur Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, 56553

+62 813-9328-7912

smabormu77@gmail.com

Belajar Nilai-Nilai Budaya dari Kerajinan Gerabah Nglipoh

Rabu, 18 September 2024, SMA Muhammadiyah Borobudur mengadakan kunjungan edukasi ke Sentra Kerajinan Gerabah Nglipoh yang dikelola oleh Bapak Supoyo di Galeri Arum Art. Kegiatan ini melibatkan 39 siswa Fase E dan tujuh guru pendamping Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dengan tema Kearifan Lokal. Dalam kunjungan tersebut, para peserta didik tidak hanya melihat langsung proses pembuatan gerabah, tetapi juga belajar tentang nilai-nilai budaya yang terkandung dalam setiap tahapan kerajinan tradisional ini.

Kerajinan gerabah Nglipoh sudah berkembang sejak 2004, berkat usaha Bapak Supoyo yang telah membina galeri Arum Art dengan berbagai inovasi. Proses pembuatan gerabah Nglipoh sangat mencerminkan filosofi hidup, di mana setiap langkahnya mengajarkan bahwa segala sesuatu harus dilalui dengan kerja keras dan kesabaran. Dari mulai menyiapkan tanah liat, menggiling bahan, hingga pembentukan dan pembakaran, semuanya dilakukan dengan penuh perhatian untuk menghasilkan produk yang berkualitas.

Salah satu nilai budaya yang menonjol dari kerajinan ini adalah filosofi di balik bentuk senthir, lampu tradisional yang sudah ada sejak zaman Syailendra. Proses pembuatannya melambangkan semangat hidup yang harus ditempa agar menjadi kuat dan bermanfaat bagi orang lain, seperti cahaya yang menerangi sekitarnya.

Tak hanya nilai budaya, kerajinan gerabah juga memiliki peran penting dalam perekonomian dan pendidikan masyarakat. Di kalangan pelajar, kerajinan ini menjadi sarana edukasi untuk menanamkan karakter dan nilai-nilai budaya. Bagi para pengrajin, ini adalah sumber penghasilan yang berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi lokal, terutama dalam industri pariwisata. Bagi wisatawan, gerabah Nglipoh menjadi salah satu daya tarik wisata edukasi yang juga menyenangkan.

Galeri Arum Art menerima lebih dari 1.000 pengunjung setiap hari, baik wisatawan domestik maupun asing, yang sering kali membeli produk sebagai oleh-oleh. Meski begitu, ekspor produk gerabah Nglipoh masih tergolong minim, tetapi suvenir yang dibawa wisatawan ke luar negeri membantu mempromosikan kerajinan ini di kancah internasional.

Pemerintah juga turut berperan dalam pengembangan sentra kerajinan ini, seperti pada tahun 2014, UNESCO melalui pemerintah Australia memberikan bantuan berupa gedung dan peralatan senilai Rp600 juta, serta mendatangkan pelatih keramik dari Bali.

Meski kerajinan ini menghadapi tantangan, seperti minimnya variasi desain dan keterbatasan pemasaran, Bapak Supoyo dan komunitasnya terus berinovasi. Mereka bekerja sama dengan pengrajin dari daerah lain, memanfaatkan media online untuk promosi, dan menggunakan oven untuk mengatasi masalah pengeringan saat musim hujan.

Kunjungan edukasi ini tidak hanya memberikan pengetahuan praktis tentang pembuatan gerabah, tetapi juga menginspirasi para siswa untuk memahami pentingnya menjaga warisan budaya lokal. Bapak Supoyo menekankan bahwa apapun pekerjaan yang dilakukan, harus dikerjakan dengan semangat dan fokus dari awal hingga akhir, sehingga hasilnya bisa bermanfaat bagi orang lain.

 

Oleh. Rena Wahyu Purwaningsih, S. Pd

Leave a Reply